Pembahasan ini sangat penting karena ia merupakan konsekuensi dari syahadat “Laa Ilaaha Illallah”. Karena yang menyatakan Laa Ilaha Illallah bukan hanya di mulut.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Man qaala Laa Ilaha Illallah
hal min qalbihi” tidak dikatakan “man qaala Laa Ilaha Illallah dahalal
jannah” karena Laa Ilaha Illallah itu bukan intaqu billisan faqad”
tapi “ittiqadu fidhdhamir. Pengamalan dalam bentuk syariat dan manhaj al haya. Di sini
disebutkan “di antara”, jadi tidak disebutkan “semuanya”. Jadi, jika seseorang
mengucapkan Laa Ilaha Illallah maka dituntut untuk memenuhi hal ini, jika tidak
maka ada penyimpangan dari pemahamannya terhadap Laa Ilaha Illallah dan inilah
yang perlu kita luruskan di tengah-tengah kaum muslimin.
Beberapa
konsekuensi syahadat “ Laa ilaaha
illallah” :
1.
At Ta’ah
(QS. 5 : 7),
Ketika kita menyatakan Laa Ilaha Illallah berarti konsekuensinya kita harus memberikan loyalitas mutlak, ketaatan mutlak kepada Allah. Berarti kita mengikrarkan bahwa ketaatan kita hanya ditujukan kepada Allah dan hanya karena Allah. Kita ibaratnya seperti prajurit di hadapan komandannya, yang selalu siap bahkan lebih daripada itu.
2.
Tunduk dan
patuh
QS. Al Baqarah : 116 , QS. Al An’am : 56
Ketika kita mengucapkan Laa Ilaha Illallah berarti kita mengikrarkan bahwa ketundukan kita hanya ditujukan kepada Allah semata.
3.
Raja’(Harap)
QS.
Alam Nasyrah : 8, QS. At-Taubah : 18
Tidak ada yang kita harapkan kecuali Allah . Orang yang memahami makna Laa Ilaha Illallah adalah orang yang paling ikhlasdalam beribadah kepada Allah
4.
Khauf (takut)
QS. Al Baqarah : 40, Ali Imran: 175
Takut yang hanya boleh ditujukan kepada Allah adalah takut ta’abbudi, yaitu takut karena Kemaha Besaran Dzat-Nya.
5.
Tawakkal
QS. Al Mumtahanah : 4, Al Maidah:23. At Thalaq : 3
Rasulullah bersabda : ”Seandainya kalian
bertawakkal kepada Allah dengan sesungguhnya, niscaya Allah akan membeerikan
rezeki kepada kalian sebagaimana yang engkau butuhkan, bagaikan burung yang
keluar tiap pagi dalam keadaan lapar dan pulang dalam keadaan perut yang buncit
karena kenyang”.
Menyerahkan
diri hanya kepada Allah. Banyaknya muncul kesyirikan ini diakibatkan hilangnya
rasa tawakkal kapada Allah.
Contoh kesyirikan: bertawakkal kepada kemampuan sendiri.
6.
Do’a
QS. Al Mu’min:60
0 komentar:
Post a comment