BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Amphibian merupakan makanan bagi berbagai macam vertebrata lainnya. Beberapa spesies digunakan untuk pengajaran
dan penilitian dalam biologi dan tak ketinggalan paha katak merupakan santapan
yang lezat di meja makan. Sebagian besar dari kelas amphibi menunjukkan bahwa
ia mempunyai dua fase hidup yaitu hidup di air dan di darat. Pada kedua fase
tersebut struktur dan fungsinya menunjukkan sifat antara ikan dan reptilian dan
menunjukkan bahwa amphibian merupakan suatu
kelompok chordate yang pertama kali keluar dari kehidupan dalam air.
Amphibi pertama muncul
pada periode Devonian sekitar 370 tahun lalu. Mereka adalah vertebrata pertama
yang naik kedaratan dari habitat air. Menjadi kelompok hewan pertama yang
menghuni daratan.
Beberapa pola
menunjukkan pola baru yang disesuaikan dengan kehidupan darat , misalnya: kaki,
paru-paru, nares (nostril), yang mempunyai hubungan dengan cavum oris dan alat
penghirup atau pembau yang berfungsi
baik baik di darat atau di air (Jasin, 1992).
Pada larva
permulaan semua amphibian misalnya
salamander dapat mempertahankan insangnya selama hidupnya. Pada amphibian
terdapat banyak archus aorticus, tapi sepasang archus aorticusnya seperti pada
reptilian. Tempurung kepalanya adalah sederhana dengan ikan, tapi otot
dagingnya pada kaki lebih kompleks bila dibandingkan dengan otot daging pada
pina lateralis. Amphibi labyrynhodont (yang sudah berupa fosil) diduga sebagai
nenek moyang dari reptilian yang paling tua dan juga untuk semua vertebrata darat
yang tinggi.
Dan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
amphibi maka dilakukan pengamatan/pembedahan pada jenis katak (Rana
cancrivora) dan kodok (Bufo sp.)
B.
Tujuan
Pada praktikum
unit dua ini dengan judul amphibi, kami ingin mengetahui tentang anatomi,
fisiologi dan morfologi amphibi
C.
Waktu
dan Tempat
Kegiatan
praktek ini dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : ahad/09 agustus 2013
Waktu : pukul
13.00-14.30
Tempat :
ruangan 8 kampus UNSULBAR
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Organ tubuh
terbentuk dari beberapa jaringan yang saling bekerja sama melaksanakan fungsi
tertentu. Contoh organ adalah usus halus yang disusun oleh jaringan epitel,
otot, ikat dan syaraf. Organ dibedakan atas dua
yaitu organ dalam dan organ luar. Organ tubuh hampir tidak ada yang
bekerja sendiri, biasanya bekerja sama dalam koordinasi tertentu sebagai satu
bagian dari suatu system. Setiap system organ mempunyai fungsi tertentu.
Contohnya : organ jantung, pembuluh darah, dan darah terikat dalam sebuah system
peredaran darah (sirkulasi). (Sainab,2011).
Kodok adalah
hewan vertebrata yang fase hidupnya di dua alam yaitu di air dan di darat
sehingga disebut hewan amphibia. Seekor kodok di darat bertopang pada sepasang
kaki depan, sedangkan kaki belakang terlipat disisi tubuhnya. Kalau melompat,
kaki belakang akan diluruskan dengan bantuan tendon achiles, bila di air kaki
ini digunakan untuk mengayuh kuat dengan bantuan selaput renangnya, sehingga
tubuhnya dapat maju kedepan. Air sering digunakan sebagai tempat berlindung,
membasahi kulitnya, menyerap air serta melakukan perkembangbiakan secara
seksual. (anonym, 2010)
Makanan kodok
adalah serangga kecil, cacing atau hewan kecil dan mangsanya ditangkap dan
langsung ditelan dengan lidahnya yang panjang dan berlendir. Kodok suka mangsa
yang bergerak. Untuk tempat bertelur, kodok akan mencari air yang dangkal dan
tenang, kodok jantan akan menyemprotkan spermanya ke telur yang dikeluarkan oleh kodok betina. Telur yang dibuahi oleh spermatozoa akan berkembang
menjadi embrio, kemudian larva lalu kecebong dan selanjutnya bermetamorfosis
menjadi katak dewasa. (tim penyusun, 2012)
Kodok terdiri
dari kepala (caput), badan (truncus) dan anggota depan belakang (ekskrimitas anterior dan posterior). Dari morfologi, dapat dibedakan
antara kodok jantan dan betina yaitu jika kodok jantan tubuhnya lebih kecil,
pada kaki depan terdapat bantalan kawin (nuptial
flaight yang berfungsi untuk menekan tubuh betina serta memberi tempat
apabila jantan akan mengeluarkan spermatozoa),
dan pada bagian rahang bawah (Mandibula)
terdapat sepasang noda hitam yang
menandakan bahwa katak jantan mempunyai sepasang kantung suara (Saccus vocalis), yang berfungsi sebagai
resonansi suara. (tim penyusun. 2012)
Untuk mellihat
bagian dalam dilakukan penyayatan disebelah kanan dan kiri linea alba sampai
pada processus xiphoideus, kemudian dibelokkan kearah pangkal lengan. Bagian
otot linea alba bila diangkat akan terlihat pembuluh vena abdominalis. Semua
otot yang melekat pada sternum (tulang dada), dan juga bahu (Pectoral) dipotong, otot-otot lain yang
menutup bagian abdomen disingkirkan, sehingga dapat terlihat semua organ
dalamnya dengan jelas. Tanpa merubah posisi dapat dilihat organ-organ yang
membangun situs viscerum yang terdiri dari : jantung (Cor), paru-paru (Pulmo),
hati (Hepar), lambung (Gaster/Ventriculus) dan alat kelamin (Genetalia). (anonym, 2010).
Semua makhluk
hidup melakukan penapasan, inilah salah satu ciri yang membedakan dengan benda
mati. Oksigen dibutuhkan untuk oksidasi biologi atau respirasi sel. Dalam
proses oksidasi biologi dihasilkan energy untuk melakukan aktivitas. Pada
proses respirasi ini tentu saja membutuhkan alat-alat pernapasan yang akan
membentuk system pernapasan. Adapun proses pernapasan kodok dewasa dapat terjadi melalui kulit, rongga mulut,
dan paru-paru.(anonym, 2010)
Semua bentuk
kegiatan akan menghasilkan zat-zat sisa, begitu juga dengan kegiatan dalam
tubuh yang melakukan proses metabolisme. Reaksi metabolisme menghasilkan
zat-zat yang diperlukan oleh tubuh serta menghasilkan zat sisa yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh sehingga zat-zat tersebut harus dikeluarkan melalaui
proses pembuangan atau ekskresi.tidak hanya manusia, semua jenis hewan juga
melakukan ekskesi.alat-alat ekskresi yang menysusn system ekskresi yang
dimiliki setiap makhluk hidup berbeda-beda. Alat ekskresi yang dimiliki oleh
manusia dan vertebrata lebih kompleks
daripada makhluk hidup yang tingkatannya lebih rendah. (tim penyusun. 2012).
Untuk
mengetahui system organ yang menyusun tubuh makhluk hidup tidak cukup apabila
hanya mengetahui atau mempelajari dengan teori yang diberikan atau yang kami
dapatkan. Hewan vertebrata menjadi sample yang sangat baik untuk diamati ,
dalam hal ini kami ingin mengetahui anatomi penyusun tubuhnya. Oleh karena itu,
kami melakukan kegiatan praktikum untuk mengenal system organ dalam hewan
vertebrata.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Alat dan Bahan
1. Alat
a.
Papan
seksi
b.
Alat
seksi satu set
c.
Jarum
pentul
d.
Loupe
e.
Pinset
f.
Botol
selei kosong
2.Bahan
a.
Katak
sawah (Rana cancrivora)
b.
Bufo
sp.
c.
alkohol
d.
kapas
B.
Cara Kerja
1.Pengamatan bentuk luar
a.
Membius
Hewan denga alkohol, sebagai berikut:
1.
menggulung
Kapas dan dibasahi dengan alkohol sampai basah separuhnya
2.
memasukkan
Kapas basah tersebut kedalam botol pembius
3.
memasukkan
Katak kedalam botol pembius sampai katak tersebut lemas atau mati.
b.
Meletakkan
katak/kodok yang sudah mati itu di atas papan seksi pada perutnya dan diamati
bagian demi bagian.
1.
Bagian
kepala: disni terdapat
a.
Mata
yang mempunyai pelupuk, selaput kejap dan biji mata
b.
Membrane
timpanium kiri dan kanan
c.
Celah
mulut yang lebar
d.
Lubang
hidung luar
2.
Leher
sangat pendek. Katak tidak bisa menoleh karena tidak ada sendi antara tulang
kepaladan leher.
3.
Meraba
Bagian badan dengan ujung telunju bagian keras dan lembut untuk mengetahui
bagian yang bertulang. Pada bagian badan terdapat dua pasang kaki.
a.
Kaki
depan yang terdiri atas bagian-bagian:
4.
Lengan
atas
5.
Lengan
bawah
6.
Telapak
7.
Jari-jari
berselaput
b.
Kaki
belakang, terdiri atas bagian-bagian:
8.
Paha
9.
Betis/tungkai
10.
Telapak
yang menyatu
11.
Jari-jari
yang berselaput
c.
Pada
pertemuan pangkal paha agak ke punggung terdapat kloaka
c.
Mengamati
seluruh permukaan kulit katak dengan loupe dan diraba dengan ujung jari
d.
Kemudian
membuat gambar dengan pandangan dari punggung dan ditunjukkan bagian-bagian
yang disebut diatas
2.Pembedahan untuk pengamatan
alat-alat tubuh bagian dalam
a.
Menelentangkan
Hewan coba (katak) diatas papan seksi
b.
Merentangkan
Kaki-kakinya dan ditusuk telapak kakinya dengan jarum pentul untuk menahan agar
tidak bergerak
c.
Menjepit
Pertengahan perut dengan pinset scara melintang kemudian lipatan kulit yang
terjepit tersebut digunting sehingga terjadi sobekan
d.
Memasukkan
ujung yang tumpul dari gunting kedalam
sobekan tersebut, kemudian di gunting kearah atas sampai gunting tersebut
tertumpuk pada bagian dada.
e.
Melanjutkan
Pengguntingan kulit kearah ekor sampai tertumbuk pada pangkal paha
f.
Mempelajari
Perlekatan kulit pada otot/daging. Tidak semua permukaan kulit melekat langsung
pada daging. Hanya pada bagian-bagian tertentu kulit melekat pada otot yang
disebut septum. Dengan demikian terjadi kantong-kantong antara kulit dengan
otot-otot yang disebut saccus (kantong).
g.
kembali
meletakkan Hewan tersebut pada punggungnya
h.
merentangkan
Kaki-kakinya dan dipasak kembali dengan jarum pentul agartidak mudah goyang.
i.
Pada
pertengahan otot perut dibuat toehan secara membujur sampai tembus
j.
memasukkanUjung
gunting yang tumpul kedalam celah yang telah terbentuk dan otot perut digunting
dari arah kepala sampai pada tulang dada. Kemudian dilanjutkan irisan tersebut
dilanjutkan dari arraha ekor sampai pangkal paha
k.
menyingkapkan
Dinding parut ke arah samping dan ditahan dengan jarum pentul
l.
Dengan
menggunakan gunting, kembali dibuat irisan kearah samping dan ditahan dengan
jarum pentul
m.
Dengan
tebentuknya bukaan ini maka akan terlihat alat-alat sebagai berikut:
12.
Jantung
berada dalam pericardium
13.
Hati
berwarna merah coklat yang terdiri dari dua lobus besar
14.
Lambung
berwarna keputih-putihan di sebelah kiri hati
15.
Usus
yang jelas berkelok-kelok
16.
Kantung
kemih yang berwarna bening, kadang
ditemukan kempis darena kosong
17.
Pada
preparat betina dewasa jelas Nampak ovarium yang hamper menutupi seluruh rongga
perut berwarna hitam berbintik-bintik putih
18.
Paru-paru
Nampak terjepit disebelah kanan hati dan di sebelah kiri lambung
n.
Sebelum
alat-alat tersebut di bongkar pada susunannya
o.
Membuat
Gambar pada buku penuntun tentang susunan-susunan alat tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan
1.Pengamatan Morfologi
a.
Kodok
(Bufo sp.)
1.
Mata
2.
Hidung
3.
Kelopak
mata
4.
Membrane
thympanium
5.
Radius/ulna
6.
Femur
7.
Falangs
8.
Femur
9.
Tibia
10. Fibula
11. Tarsal
12. Selaput renang
13. Anus
14. Perut
15. Perut
b.
Katak
(Rana cancrivora)
1.
Mata
2.
Hidung
3.
Kelopak
mata
4.
Membrane
thympanium
5.
Radius/ulna
6.
Femur
7.
Falangs
8.
Femur
9.
Tibia
10.
Fibula
11.
Tarsal
12.
Selaput
renang
13.
Anus
14.
Perut
15.
Perut
2.Pengamatan anatomi
a. Kodok (Bufo sp.)
1.
Trakea (tenggorokan)
2.
Esofagus
(kerongkongan)
3.
Jantung
(cor)
4.
Lemak
tubuh
5.
Pankreas
6.
Hepar
(hati)
7.
Empedu
8.
Usus
halus
9.
Lambung
10. Usus duabelas jari
11. Usus besar
12. Ginjal
13. Kantung kemih
14. Kloaka
b.Katak (Rana cancrivora)
1.
Trakea
(tenggorokan)
2.
Esofagus
(kerongkongan)
3.
Jantung
(cor)
4.
Lemak
tubuh
5.
Pankreas
6.
Hepar
(hati)
7.
Empedu
8.
Usus
halus
9.
Lambung
10. Usus duabelas jari
11. Usus besar
12. Ginjal
13. Kantung kemih
14. Kloaka
B.
Pembahasan
1.
kodok (Bufo
sp.)
a.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Familia : Ranidae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo sp.
b. Morfologi
Pengamatan secara morfologi pada kodok, telah ditemukan
bagian-bagian antara lain lubang hidung bagian luar (nares eksterna), mata,
membrane thympanium, valvebra superior, valvebra inferior,falangs,radius
ulna,humerus, femur, tibia fibula, metatarsal, kloaka, karpal,tarsal, lidah,
maxilla dan mandibula
Kodok ini terdiri dari kepala (caput), badan (truncus), dan anggota
depan belakang (ekskrimitas anterior dan posterior). Dari morfologi, dapat dibedakan kodok jantan
dan kodok betina karena kodok jantan tubuhnya lebih kecil, pada kaki depan
terdapat bantalan kawin (nuptial flight yang berfungsi untuk menekan tubuh
betina seta memberi tanda apabila jantan akan mengeluarkan spermatozoa), dan
pada bagian rahang bawah (mandibula) terdapat sepasang noda hitam yang
menandakan bahwa katak jantan mempunyai sepasang kantung suara (saccus
vocalis), yang berfungsi sebagai resonansi suara.
1.1.Kulit (Integument)
Kulit katak selalu basah karena adanya sekresi kulit yang banyak
sekali. Kulit juga mudah dilepas dari tubuhnya karena diantara kulit dan otot
terdapat delapan macam kantung-kantung limpa atau saccus limphaticus yaitu
saccus limphatycus dorsalis, submandibularis, pectoralis,
abdominalis,lateralis, rachialis, dan crucalis. Bagian punggung disebut bagian
dorsalis, bagian perut disebut ventralis (Tim Penyusun, 2012).
1.2.Mulut (Rima oris)
Terdapat pada ujung anterior, lebar dan berfungsi untuk menangkap
mangsa dengan bantuan lidah yang berlendir (Tim Penyusun, 2012).
1.3.Lubang hidung (Nares eksterna-nares anterior)
Merupakan sepasan lubang kecil yang terdapat diatas mulut dan
lubang ini berhubungan dengan rongga mulut melelui hidung dalam (nares interna
– nares posterior = choanae) (Tim
Penyusun, 2012).
1.4.Mata (organon visus)
Mata menonjol dan dilindungi oleh dua kelopak mata yang tidak dapat
bergerak, bagian atas disebut valvebra superior, bagian bawah disebut valvebra inferior serta kelopak mata
ketiga berupa selaput bening yang dapat digerakkan dari bawah keatas disebut
membrane nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari gesekan air.
1.4.Telinga (membrane thympanium)
Merupakan gendang pendengaran yang berfungsi untuk menerima getaran
suara, terletak caudal dari mata dan pada bagian permukaan. Pada telinga tidak
terdapat daun telinga (pinna auricularis).
1.5.Alat gerak (kaki depan – kaki belakang)
Kodok jantan tubuhnya lebih kecil, pada kaki depan terdapat
bantalan kawin (nuptial flight) yang berfungsi untuk menekan tubuh betina serta
memberi tanda apabila jantan akan mengeluarkan spermatozoa. Seekor katak
didarat bertopang pada sepasan kaki depan, sedangkan kaki belakan terlipat pada
sisi tubuhnya. Kalau melompat, kaki belakang akan diluruskan dengan bantuan
tendon achiles. bila di air, kaki ini
digunakan untuk mengayuh kuat dengan bantuan selaput renangnya, sehingga tubuhnya
dapat maju kedepan (Tim Penyusun, 2012).
c.
Anatomi
Pada pengamatan secara anatomi kodok, telah ditemukan organ-organ
antara lain adalah jantung (cor), hati (hepar), paru-paru (pulmo), kantung
empedu (vesica vellea), pancreas (pancreas), lambung (ventriculus),
kerongkongan (esofagus) , usus 12 jari, usus halus (intestinum), usus besar
(rectum), ginjal (ren), pericardium (selaput tipis pembungkus jantung), kloaka.
1.1.Rongga mulut (rima oris)
Rongga mulut merupakan tempat makanan masuk pertama kali. Terdapat
faring yang merupakan organ pendek dan sempit yang merupakan lanjutan dari
rongga mulut. Kemudian ada bagian kerongkongan (esophagus) yang biasa disebut
sebagai usus penelan (Anonym 2010).
1.2.Lambung (gaster)
Lambung terletak disebelah kiri dari rongga tubuh. Mempunyai
dinding yang tebal yang merupakan tempat menampung makanan. Makanan yang masuk
kedalam rongga ini mulai dicerna. Bagian interior disebut cardia, bagian tengah
disebut fundus dan bagian posterior yang agak sempit disebut pylorus (Anonym2010).
1.3.Usus halus (intestinum)
Usus halus marupakan
bagian setelah pylorus berliku-liku. Bagian interior setelah pillorus disebut
duodenum. Usus halus ini tidak berdiri sendiri tetapi digantung oleh selaput
tipis yang disebut inesentrium. Pada duodenum terdapat muara saluran pelepasan
dari hati dan pancreas yang dissebut ductus choledachus (anonym 2010).
1.4.Usus besar (rectum)
Usus besar merupakan
lanjutan dari usus halus dan tempat sisa hasil metabolism dari makanan dan
bermuara ke kloaka.
d.
Fisiologi
Pada pengamatan fisiologi telah ditemukan berbagai system yang
mendukung fungsi tubuh kodok antara lain:
1.
System
Pencernaan
Pada pengamatan saluran pencernaan, ada bagian halus yang
disingkirkan agar mudah diamati dari esophagus sampai ke muara kloaka, saluran pencernaan
ini terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus, usus halus, usus dubelas jari, usus besar dan kloaka
Kelenjar Pencernaan terdiri dari hati, limfa dan pankreas. Hati
(hepar) merupakan organ yang terletak posterior dari jantung. Terdiri dari tiga
lobus, terdapat kantung empedu (vesica vellea) ada lobus kanan hati. Hati
menghasilkan cairan empedu yan dihasilkan oleh sel-sel hati dan disimpan dalam
kantung empedu melalui ductus hepaticus. Bila diperlukan, maka empedu akan
dikeluarkan dari kantung empedu melalui duscus cysticus dan akan bermuara
melalui duscus choledachus (Tim Penyusun, 2012).
Pancreas (pancreas) marupakan organ yang tipis, berwarna kuning
muda dan terletak pada mesentrium yang terdapat diantara lambung dan duodenum.
Pancreas menghasilkan enzim pancreas dan dikeluarkan melalui ductus pancreates
dan dilanjutkan ke ductus choledachus dan bermuara di duodenum (tim penyusun,
2012).
Limpa merupakan organ yang berwarna merah tua, terletak diantara
intestinum dan sebenarnya tidak termasuk kedalam system pencernaan, tetapi ada
hubungannya dengan system peredaran darah. Selain ketiga organ yang disebutkan,
masih terdapat kelenjar pencernaan yang terdapat di esophagus, lambung dan
usus, tetapi kelenjar ini hanya dapat dilihat dibawah mikroskop (Tim Penyusun,
2012).
2.
System
peredaran darah
Pada kodok, ada beberapa organ yang berfungsi untuk mendukung
system peredaran darahnnya natra lain adalah jantung, conus arteriosus, truncus
arteriosus, sinus venosus, vena iliaca interna, vena renalis adveheter, vena
cava posterior dan juga limfa (Tim
Penyusun, 2012).
Jantung (cor) terdiri atas satu atrium dan satu ventrikel, atrium
sinistra, menerima darah dari vena pulomalis, atrium dekstra menerima darah
dari sinus venosus. Ventrikel berdinding tebal, adanya trabeculae (penonjolan)
dari otot jantung (miokardium) (Tim
Penyusun, 2012).
Conus arteriosus mempunyai letak yang miring kearah kiri, berwarna
putih serta menerima darah dari cor (Tim Penyusun, 2012).
Truncus arteriosus merupakan lanjutan dari conus arteriosus, bagian distalnya
bercabang dua kearah kiri dan kanan (Tim
Penyusun, 2012).
Sinus venosus adalah salah
satu bagian dari jantung yang berfungsi untuk menampung darah. System peredaran
darah arteri terdiri dari system peredaran darah arteri dan system peredaran
darah vena yang terdiri dari vena langsung dan system peredaran darah tidak
langsung. (tim penyusun, 2012).
Vena iliaca interna mengalirkan darah dari vena iliaca interna
dengan vena iliaca eksterna yang mengalirkan darah menuju ren (Tim Penyusun, 2012).
Vena renalis adveheter (lima pasang) pembuluh pendek yang datang
dari portase menuju ren (Tim Penyusun, 2012).
Vena cava posterior menerima dari cospus adiposum, gonad dan ren
melalui vena renalis revehetes. (tim pennyusun, 2012)
Selain system peredaran darah, pada kodok juga terdapat limfa yang
berfungsi untuk mengembalikan plasma darah kembali ke jantung melalui pembuluh
vena
3.
System
urogenitalia
System uroginetalia merupakan system yang saling berkaitan, yaitu
system ekskretoris (pengeluaran) dan system genital (kelamin).
4.
System
ekskretoris terdiri dari ginjal (ren), ureter (ductus), dan kantung urine
(vesica urinaria).
Ginjal adalah sepasang organ dalam yang berwarna merah kecoklatan
dan terletak pada bagian dasar rongga tubuh, disebelah kanan dan kiri dari
tulang vertebrata. Pada permukaan vential pada ren terdapat kelenjar adrenal
(grandula suprarenalis), merupakan kelenjar endokrin yang dapat menghasilkan
hormone adrenalin. (anonym, 2010)
Ureter adalah mesonerfos atau ductus wolfii dan merupakan sepasang
saluran yang keluar dari tepi lateral dari ginjal, tempat lewat urine dan akan ditampung pada kantung urine (vesica
urinaria). Khusus pada jantan digunakan juga untuk lewatnya spermatozoa yang
dihasilkann oleh testis melalui vasa diferentia kemudian masuk kedalam ureter pada bagian bawah dan masuk
kedalam vesica urinaria. Oleh ssebab itu disebut juga sebagai ductus
urospematicus (Tim Penyusun, 2012).
Kantung urine mempunyai dinding yang tipis, terletak ventral dari
rectum dan bermuara ke kloaka.
5.
system
genitalia
Alat kelamin betina terdapat ovarium yang
merupakan sepasang kantung besar yang mengandung sel-sel telur, dan bila
bengkak akan menutup semua bagian abdomen seta dilindungi oleh selaput tipis
mesovarium. Sel telur yang sudah matang akan memecahkan dinding ovarium dan dengan bantuan silia seta
otot abdomen, telur-telur tersebut didorong kedepan menuju ostium tubae atau
ostium abdominate yang terletak dikiri dan kanan esophagus dan merupakan
pangkal dari saluran telur (Tim
Penyusun, 2012).
Saluran telur (oviduct) adalah sepasan berliku-liku dan berwarna
putih. Telur-telur yang matang tadi akan masuk kedalam oviduct, dan sebelum
bermuara ke kloaka akan masuk terlebih dahulu ke ovisac (oviduk yang telah mengalami pelebaran) atau lazimnya
disebut uterus atau rahim.
Uterus merupakan tempat penyimpanan sementara sel telur sebelum
keluar dari tubuh karena fertilisasi (pembuahan). Pada kodok, pembuahan yang
terjadi adalah pembuahan eksternal atau diluar tubuhh induk betina dengan
bantuan air. Badan-badan lemak (corpus adiposum) menyerupai tangan atau daun
berwarna kekuningan, terletak diatas ginjal dan berisi makanan cadangan yang
digunakan pada musim kawin (Tim Penyusun, 2012).
Sedangkan alat kelamin jantan terdapat sepasan testis yang
berbentuk bulat memanjang dan berwarna putih kekuningan. Spermatozoa dihasilkan
oleh jaringan testis yang dolindungi
oleh selaput mesorchium. Spermatozoa dikeluarkan melalui vase differentia
menyusuri bagian lateral dan ren (Tim
Penyusun, 2012).
Vase differentia berupa saluran-saluran halus dari testis serta
melalui mesorchium, selanjutnya akan
bermuara ke ductus urospermaticus. Ductus urospermaticus merupakan bagian
caudal dari ductus urospermaticus, serta penyimpanan terakhir spermatozoa
sebelum keluar dari tubuh (Tim Penyusun,
2012).
6.
System
Respirasi (pernapasan)
Paru-paru (pulmo) merupakan dua buah kantong yang elastic.
Permukaan bagian dalam mengandung banyak lipatan untuk mempeluas permukaan
respirasi. Pulmo pada kodok berhubungan kangsung dengan laring, dan laring
berhubungan langsung dengan rongga mulut melalui celah auditus laryngis atau
glotis. (Tim Penyusun, 2012).
Kulit (integument) sering digunakan oleh kodok untuk membantu
system respirasi melalui pembuluh vena cutunea inagra yang tersebar dibagian
dalam kulit untuk mempermudah difusi oksigen dan karbon dioksida melalui darah
System respirasi pada kodok terjadi dalam beberapa fase yaitu :
7. Aspirasi yaitu cavum oris menutup, otot submandibularis mengalami
relaksasi , sementaara otot strerrophyodeus
berkontraksi sehingga cavum oris membesar dan memungkinkan undara masuk
melalui nares eksterna atau nares interior
(Tim Penyusun, 2012).
8. Inspirasi yaitu nares tertutup oleh kutub, diikuti oleh kontraksi
otot submandibularis dan geniohyoideus, akibatnya cavum oris mengecil dan udara
masuk ke laringnya melalui glotis (aditus laryngis) dan kemudian pulmo
mengembang (Tim Penyusun, 2012).
9. Ekspirasi yaitu otot submandibularis mengalami relaksasi sedangkan
otot sternnohyodeus dan otot-otot perut
mengalami kontraksi yang mengakibatkan udara yang ada di dalam pulmo keluar.
Atau glotis menututup, nares terbuka,, sementara otot submandibularis dan otot
geniohyoideus berkontraksi dan mengakibatkan cavum oris menyempit dan udara
dihembuskan keluar pulmo (Tim Penyusun, 2012)
e.
Habitat
kodok hidup pada daerah yang lembap sampai pada genangan air. Pada
saat masih pada tahap telur sampai kecebong, ia akan hidup di dalam air tapi
ketika sudah cukup dewasa maka insangnyapun akan termodifikasi menjadi
paru-paru dan akan memulai fas hidup di
darat.
2.
Katak
(Rana cancrivora)
a.
Klasifikasi
katak
Kingdom : animalia
Phylum : chordate
Subphylum :tetraphoda
Class :amphibian
Odo : anura
Sub ordo : phaneroglossa
Familia ; ranidae
Genus : rana
Spesies : Rana sp.
b.
Morfologi
Dari segi morfologi
katak maupun kodok memiliki morfologi yang hampir sama, sehingga kita
harus mengamatinya terlebih dahulu baru bisa mengetahui apakah spesies tersebut
merupakan kodok atau katak.
Pada bagian kulit kodok
biasanya terasa kasar, kering dan terdapat bintil–bintil. Kodok juga biasanya
memiliki kaki/tungkai belakang yang pendek. Bentuk jari kodok seperti cakar
yang berfungsi untuk menggali. Kodok biasanya hidup pada tempat–tempat tertentu
seperti di sekitar rumah, dan kayu lapuk.
Umumnya katak memiliki
tubuh yang lebih ramping dibandingkan dengan kodok. Kulitnya juga terasa halus
bila disentuh dan akan terasa lembab. Kaki belakangnya biasanya lebih panjang
sehingga katak pandai melompat. Pada bagian jari–jarinya terdapat selaput yang
dapat berfungsi untuk berenang dan menempel pada pohon. Katak lebih mudah kita
temukan pada wilayah berair seperti sungai, rawa, danau, dan persawahan.
Beberapa jenis katak dapat dikonsumsi oleh manusia.
Berikut adalah
table yang menyajikan perbedaan antara katak dan kodok
No.
|
Pembeda
|
Bufonidae
|
Ranidae
|
1
|
Berbintil
|
ada
|
Tidak ada
|
2
|
Kepala
|
bulat
|
segitiga
|
3
|
Lidah
|
bulat
|
bercabang
|
4
|
Alur tubuh
|
supraorbital
|
parietal
|
5
|
Lendir tubuh
|
Tidak ada
|
ada
|
6
|
Kelenjar parotid
|
ada
|
Tidak ada
|
7
|
Bentuk tubuh
|
bulat
|
ramping
|
8
|
Ujung jari
|
pendek
|
panjang
|
9
|
Ukuran kaki
|
pendek
|
panjang
|
10
|
Gigi vomer
|
tidak ada
|
ada
|
11
|
Kaki berselaput
|
Tidak ada
|
ada
|
12
|
Pigmen kromatofor
|
Tidak ada
|
ada
|
13
|
Tipe pergelangan bahu
|
arciferal
|
firmisterna
|
14
|
Rangka tubuh
|
ada
|
Tidak ada
|
c.
Anatomi, fisiologi dan habitat
Dalam hal anatomi ,fisiologi dan
habitat katak tidak berbeda dari kodok. Hanya saja ada beberapa dari spesies
katak tertentu yang suka hidup pada
pepohonan dan pada tubuhnya pun antara kaki depan dan kaki belakang terdapat
selaput yang lebar sehingga memungkinkan ia untuk melompat dengan aman dari suatu
pohon ke pohon yang ada di dekatnya.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.Morfologi kodok/katak terdiri atas mulut, kulit, mata , telinga,
lubang hidung dan alat gerak.
2.
Anatomi
kodok/katak terdiri dari jantung, hati, ginjal,
paru-paru, kantung empedu, pancreas, jantung, lambung, kerongkongan, usus 12 Jari, usus besar, usus halus, testis
dan kloaka.
3.
Kodok
tersusun atas organ-organ yang membentu system organ yaitu system pencernaan,
system pernapasan, system ekskretorius, system genitalia serta system peredaran
darah.
4.
System
pencernaan terdiri atas saluran pencernaan yang melalui kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, dan kelenjar
pencernaan meliputi hati, pancreas dan limfa.
5.
System
peredaran darah tersusun atas organ jantung dan pembuluh-pembuluh darah yang
berfungsi mengedarkan darah keseluruh tubuh.
6.
System
pernapsan terdiri atas organ-organ yaitu hidung, laring, paru-paru. Kulit juga
sering digunakan katak untuk membantu system respirasi.
7.
System
urogenitalia merupakan system yang berkaitan yaitu system ekskretorius
(pengeluaran) dan system genital (kelamin).
B.
Saran
1.Laboratorium
Sebaiknya kita melakukan praktek ini didalam sebuah laboratorium
yang menyediakan hewan vertebrata yang sudah diawetkan dengan pewarna lateks
yang berbeda agar dibandingkan antara hewan yang baru dibedah dengan hewan yang
sudah diawetkan.
2.Asisten
Sebaiknya kegiatan pembedahan
yang dilakukan oleh mahasiswa diberikan response agar bisa diketahui
kemampuan untuk membedakan beberapa system penyusunnya.
.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 2010. Anatomi vertebrata (online). http://id.wikipedia.org/wiki/anatomi_vertebrata. Majene, 30 maret 2011.
Anonim. 2013. Perbedaan anatomi morfologi ranidae (Online) (http://uniquely-biology.blogspot.com/2013/01/perbedaan-morfologi-anatomi-ranidae_19.html diakses padad tanggal 12 agustus 2013)
Sainab,
2011. Penuntun praktikum biologgi umum. Majene:
Fakultas MIPA.
Tim penyusun,
2012. penuntun praktikum biologi dasar. Majene:
Fakultas MIPA.
0 komentar:
Post a Comment