HABITUS
Enceng gondok termasuk Tumbuhan yang mengapung
di air dan kadang-kadang berakar di dalam tanah, tumbuh berumpun dengan tinggi 4 - 8 cm. tanaman ini banyak ditemukan
di daerah rawa atau sawah.
AKAR
Bagian akar
eceng gondok ditumbuhi dengan bulu-bulu akar yang berserabut, berfungsi sebagai
pegangan atau jangkar tanaman. Sebagian besar peranan akar untuk menyerap
zat-zat yang diperlukan tanaman dari dalam air. Pada ujung akar terdapat
kantung akar yang mana di bawah sinar matahari kantung akar ini berwarna merah,
susunan akarnya dapat mengumpulkan lumpur atau partikel-partikal yang terlarut
dalam air
TANGKAI
Tangkai eceng
gondok berbentuk bulat menggelembung yang di dalamnya penuh dengan udara yang
berperan untuk mengapaungkan tanaman di permukaan air. Lapisan terluar petiole
adalah lapisan epidermis, kemudian dibagian bawahnya terdapat jaringan tipis
sklerenkim dengan bentuk sel yang tebal disebut lapisan parenkim, kemudian
didalam jaringan ini terdapat jaringan pengangkut (xylem dan floem).
Rongga-rongga udara dibatasi oleh dinding penyekat berupa selaput tipis
berwarna putih
DAUN
Daun eceng gondok tergolong dalam makrofita
yang terletak di atas permukaan air, yang di dalamnya terdapat lapisan rongga
udara dan berfungsi sebagai alat pengapung tanaman. Zat hijau daun (klorofil)
eceng gondok terdapat dalam sel epidemis. Dipermukaan atas daun dipenuhi oleh
mulut daun (stomata) dan bulu daun. Rongga udara yang terdapat dalam akar,
batang, dan daun selain sebagai alat penampungan juga berfungsi sebagai tempat
penyimpanan O2 dari proses fotosintesis. Oksigen hasil dari
fotosintesis ini digunakan untuk respirasi tumbuhan dimalam hari dengan
menghasilkan CO2 yang akan terlepas ke dalam air
BUNGA
Eceng
gondok berbunga bertangkai dengan warna mahkota lembayung muda. Berbunga
majemuk dengan jumlah 6 – 35 berbentuk karangan bunga bulir dengan putik
tunggal.
0 komentar:
Post a Comment